salam from gayang lima blog,
Update: Heres more new vid clip from our Buah Pukul Series.
bp#20909
Wan attacks with a direct punch to the solar
plexes.the punch then parried by hus and
followed by a elbow to the ribs.the elbow
attack is a signiture move for extreme close
combat.wan defends with lapis luar and
moving his stance on the outside of hus.this
position will give wan more opportunity for
vital organ attacks.reacting to the shift of
stance and the punch/palm to the side of the
head, hus also shifts his stance for
protection and doing so with lapis dalam
parry of the punch/palm attack.the shifted
stance of hus gives wan better opening for a
finishing elbow and takedown with a heel
press to the back of the knee.he uses lapis
dalam on hus's punch as he can secure that
hand as he executes the finishing blow.
Lapis...
with a simple elbow uppercut and perfect
timing,wan finishing move can be use against
him.as wan walks in to the elbow, the impact
multiplies.lights out!
---------------------------------------------------------------
Wan menyerang dengan tumbukan lurus ke ulu
hati.hus melapis serangan itu dengan
serangan balas siku ke rusuk wan.serangan
seumpama ini adalah indikasi kepada serangan
tempur rapat.wan melapis dengan lapis luar
dan beralih posisi kebahagian luar
hus.posisi ini memberilebih banyak peluang
untuk serangan ke organ penting.bertindak
balsa terhadap perubahan posisi wan serta
serangannya, hus juga beralih bagi
melindungi sasaran.hus melapis seranagan wan
dengan lapis dalam serangan wan.peralihan
posisi hus memberi bukaan peluang bagi
serangan penamat siku ke muka dan jatuhan
kepada wan. jatuhan dilakukan dengan
hentakan tumit ke belakang lutut
hus.serangan hus dilapis dengan lapis dalam
agar wan dapat memaut tangan serangan itu
dari melancarkan serangan lain.
Lapis...
dengan pergerakan semudah serangan siku ke
muka wan, dapat mematahkan serangan penamat
tersebut.dengan menggunakan pemasaan yang
tepat dan pergerakan kehadapan wan, impak
sikuan itu menjadi berganda dan sudah cukup
untuk menjatuhkan beliau.
No comments:
Post a Comment